DESKRIPSI.
Saga rambat, saga telik, atau saga areuy (Abrus precatorius) merupakan tumbuhan obat anti seriawan yang populer. Tumbuhan merambat ini, yang berbiji jingga kemerahan, juga biasa disebut sebagai saga sehingga kadang-kadang rancu dengan saga pohon (Adenanthera pavonina).
Daun tumbuhan ini, bila dikombinasikan dengan daun sirih, menjadi obat tradisional yang ampuh mengatasi seriawan. Khasiat ini berasal dari beberapa bahan aktif abrus lactone, asam abrusgenat, dan turunan metilnya. Daunnya juga mengandung glycyrrhizin.
Biji tumbuhan ini berwarna merah dengan warna hitam pada bagian yang runcing. Bijinya beracun, dan mirip dengan racun pohon jarak (ricin). Namun demikian, diTiongkok biji ini kadang-kadang dijadikan perhiasan sebagai lambang kasih sayang. Terdapat laporan mengenai kematian akibat proses pengolahan biji ini sebagai perhiasan. Dr. Ravindra Fernando dari National Poisons Information Centre di Sri Lanka menjelaskan dalam situs Inchem, sudah tercatat banyak kasus keracunan biji saga. Akibat yang timbul mulai dari mual, muntah, diare, iritasi, dermatitis, susah bernapas, pingsan, hingga kematian.
Karena itu dianjurkan agar berhati-hati memanfaatkan tanaman ini, terutama bagian bijinya ini.
Saga Rambat (ABRUS PRECATORIUS) termasuk jenis tumbuhan perdu dengan pokok batang berukuran kecil dan merambat pada inang membelit-beli ke arah kiri.
Daunnya majemuk, berbentuk bulat telur serta berukuran kecil-kecil. Daun Saga menyerupai daun tamarindus indica dengan bersirip ganjil dan memiliki rasa agak manis (biasa disebut Saga Manis).
Saga mempunyai buah polong berisi biji-biji yang berwarna merah dengan titik hitam mengkilat dan licin. Biji Saga mengandung zat racun yang disebut abrin, sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk pembibitan.
Sedang bunganya berwarna ungu muda dengan bentuk menyerupai kupu-kupu, dalam dukungan tandan bunga. Tumbuhan ini banyak tumbuh secara liar di hutan-hutan, ladang-ladang atau sengaja dipelihara di pekarangan. Saga dapat tumbuh dengan baik pada daerah dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.
Komposisi daun maupun akar tumbuhan abrus pracatorius antara lain mengandung protein, vitamin A,B1, B6, C, Kalsium Oksalat, glisirizin, flisirizinat, polygalacturomic acid dan pentosan. Saga (Indonesia), Saga telik/manis (Jawa), Thaga (Aceh); Saga areuy, saga leutik (Sunda), Walipopo (Gorontalo); Piling-piling (Bali), Seugeu (Gayo), Ailalu pacar (Ambon); Saga buncik, Saga ketek (Minangkabau), Kaca (Bugis), Xiang Si Ji (China)
MANFAAT dan KEGUNAAN
Menurut Chiang dkk., seperti dikutip Udin S.D. dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Bogor, daun tanaman merambat yang berbiji sebesar kacang kedelai berwarna merah berbintik hitam ini mengandung abruslactoneA., methyl abrusgenate, abrusgenic acid dan vitamin C.
Bukti tertulis lain menyebutkan bahwa daun tanaman yang dalam daftar prioritas WHO dinyatakan sebagai tanaman obat yang terbanyak digunakan di dunia ini mengandung glycyrhizin (glisirisin). Kadarnya tak kurang dari 15 persen. Kurang jelas, apakah asam organik lembut ini yang mampu meredam panas dalam atau senyawa lain. Yang pasti, masyarakat berdasarkan pengalaman empiris telah memanfaatkan daun yang ukurannya mirip daun asam ini sejak lama. Selain efektif untuk meredam sariawan dan radang tenggorokan, saga juga bersifat antiparasit, antibatuk, dan membantu melancarkan peredaran darah.
Untuk mengusir gangguan panas dalam, daun saga telik atau saga areuy (Abrus precatorius L.) biasa dipasangkan dengan sirih. Dengan memberi tambahan sirih diharapkan daya gempur saga semakin kuat. Meski begitu, umumnya daun saga digunakan secara tunggal.
1. Penyehat Rambut
Dalam situs Disabled-world, Dr. Deepak Acharya memaparkan biji saga mengandung komponen yang bersifat antimikroba, afrodisiak, peluruh kencing, penenang, dan kerap digunakan untuk menyembuhkan sakit kepala, batuk, demam, radang pencernaan, dan lainnya. "Tanaman ini secara tradisional digunakan untuk mengatasi luka gigitan binatang, mengobati jerawat, bercak putih di kulit, tetanus, dan mencegah rabies. Masyarakat Afrika menggunakannya sebagai kontrasepsi oral," tulis direktur sebuah perusahaan yang menangani formulasi herbal di India ini. Akar saga tercatat juga digunakan untuk mengobati tumor, nyeri perut, dan batuk. Daun dan biji saga yang dibuat pasta bisa digunakan untuk menyehatkan rambut. Caranya dengan mengoleskan pasta tersebut ke kepala, biarkan selama satu jam, kemudian dikeramas.
2. Amandel
Bahan: akar Saga secukupnya, 1 potong kayu manis dan gula batu secukupnya. Cara Membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal separonya. disaring dan diminum 2 kali sehari 1 gelas dan pagi, sore.
3. Radang Mata
Bahan: 1 genggam daun Saga, Cara Membuat: daun Saga digiling halus, kemudian direbus dengan 2 gelas air untuk diambil uapnya. uap air daun saga tersebut dipakai untuk obat tetes mata.
4. Sariawan
Bahan: daun Saga secukupnya; Cara Membuat: daun saga yang masih baru dipetik dijemur beberapa menit agar agak layu. dikunyah-kunyah sampai halus sambil untuk kumur. ATAU Ambil 10 gram daun saga segar, cuci bersih, campur dengan setengah liter air hingga matang atau tinggal separuhnya. Air rebusan inilah yang digunakan untuk berkumur atau ditelan.Rasanya mula-mula pahit, tetapi kemudian berubah menjadi manis, macam kayu manis. Karena itu, ramuan ini bisa pula diberi potongan kayu manis atau daun sirih secukupnya. Jika perlu, tambahkan gula batu atau madu secukupnya.
5. Serak atau radang tenggorokan
Ambil 4 gram daun kering atau 7 gram daun segar, cuci bersih, rebus dengan tiga gelas air hingga mendidih. Setelah agak dingin, saring, lalu airnya diminum sekaligus. Tambahkan air jeruk nipis atau madu jika suka.
6. Batuk berdahak pada anak
Segenggam daun saga, satu rimpang kecil jahe yang telah dicuci bersih, dan gula batu secukupnya direbus dengan dua gelas air hingga mendidih. Setelah dingin, saring, lalu diminum. Ramuan ini bermanfaat untuk mengelurkan dahak.
7. Batuk kering
Cuci bersih segenggam penuh daun saga, segenggam daun asam, dan sepotong kayu manis. Rebus dengan tiga gelas air sampai mendidih. Setelah dingin, saring, lalu diminum.
Disamping daun SAGA ada juga Saga pohon (Adenanthera pavonina), Saga pohon (Adenanthera pavonina) adalah pohon yang buahnya menyerupai petai (tipe polong) dengan bijinya kecil berwarna merah. Tumbuhan ini berasal dari Asia Selatan namun sekarang telah tersebar pantropis. Saga pohon umum dipakai sebagai pohon peneduh di jalan-jalan besar. Tumbuhan ini juga mudah ditemui di pantai. Daunnya menyirip ganda, seperti kebanyakan anggota suku polong-polongan lainnya.
Pemanfaatannya dalu biji saga dipakai sebagai penimbang emas karena beratnya yang selalu konstan. Daunnya dapat dimakan dan mengandung alkaloid yang berkhasiat bagi penyembuhan reumatik. Bijinya mengandung asam lemak sehingga dapat menjadi sumber energi alternatif (biodiesel). Kayunya keras sehingga banyak dipakai sebagai bahan bangunan serta mebel.
Ungkapan “matanya merah seperti biji saga” dikatakan kepada orang yang sangat marah sehingga matanya sangat merah.
Begitulah dahsyatnya tanaman-tanaman disekitar kita yang bisa kita manfaatkan sebagai obat herbal, mudah-mudahan bermanfaat bagi Women and Mom.
REFRENSI :
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_obat_keluarga
http://id.wikipedia.org/wiki/Daun_saga
http://www.jokaljokul.com/kesehatan/daun-saga-obat-herbal-sariawan-panas-dalam-batuk-bronchitis-serak-amandel-652
http://lebihdari.com/obat-tradisional/daun-saga-obat-tradisional-yang-manjur/
http://abangdani.wordpress.com/2010/07/16/mengenal-daun-saga-obat-sairawan/
http://www.klipingku.com/2010/08/saga-rambat-ramuan-herbal-untuk-infeksi-cendawan-scabies-trachoma dan-leukoderma/
http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx x=Natural+Healing&y=cybermed%7C18%7C0%7C3%7C178
http://bedcoverandsprey.blogspot.com/2013/03/toga-khasiat-manfaat-dan-penggunaan.html